Konon alat musik ini dibawa oleh sultan siak XI yang bernama sultan assyaidis syarif hasyim abdul jalil dari jerman hanya ada dua didunia yakni berada di jerman dan siak
saat wartawan detikcom yang berkunjung kelokasi pada hari jumat (6/3/2015) . sumber musik yang digunakan yakni berupa pirinan yang terbuat dari besi yang berbentuk lingkaran yang berukuran sangat besar . tidak berbeda jauh dengan framofon , untuk memainkan alat musik yang dibawa ke siak sejak tahun 1896 ini harus diputar secara manual terlebih dahulu.
alunan musik instrumen klasik dari komponis terkenal ludwig van beethoven ,dapat didengarkan dalam piringan dari baja tersebutuntuk menghasilan suara yang indah dan merdu piringan baja ini harus dilubangi sedemikian rupa sehingga saat bagiam dari komet menyentuh lubang akan mengeluarkan nada-nada yang sangat merdu sehingga kita terlena dengan setiap alunan nada yang terdengar.
didalam alat musik tersebut tertulis sebuah penjelasan ,yakni "komet yang sejenis gromofon piringnya yang terbuat dari baja terdiri ari musik -musik instrumen klasik jerman abad VIII ciptaan komponis terkenal beethoven ,mozart ,dan strauss dibawa oleh sultan siak XI tahun 1896 dari daerah yang dilewatinya yaitu eropa"
diperkirakan piringan baja tersebuat beratnya mencapai 5 kg . tinggi alat musik ini mencapai 3 meter dan lebarnya sekitar 90 cm . Bagi wisatawan yang hendak melihat lihat keindahan yang ada di siak sri indrapura untuk menuju lokasi tersebut dapat ditempuh sekitar 3 atau 4 jam dari kota pekan baru
selain menyimpan benda klasik yang berupa komet ,istana yang dibangun pada tahun 1889 ini terdapat berbagai koleksi lain didalamnya diantaranya yaitu raplika mahkota kerajaan siak,koleksi senjata yang terdahulu yang digunakan oleh raja,alat musik gramofon dan ruangan penjamuan tamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar